Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson. Model pembelajaran koopertif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menekankan pada kerja sama kelompok dalam berbagi konsep atau submateri. Setiap siswa harus memiliki tanggung jawab dalam mempelajari materi yang menjadi spesialisasinya.
Langkah-langkah:
a)
Pembentukan Kelompok Asal
Setiap kelompok asal terdiri dari 4-5 orang
anggota dengan kemampuan yang heterogen.
b)
Pembelajaran pada Kelompok Asal
Setiap anggota dari kelompok asal mempelajari
submateri pelajaran yang akan menjadi keahliannya, kemudian masing-masing
mengerjakan tugas secara individual.
c)
Pembentukan Kelompok Ahli
Ketua kelompok asal membagi tugas kepada
masing-masing anggotanya untuk menjadi ahli dalam satu submateri pelajaran.
Kemudian masing-masing ahli submateri yang sama dari kelompok yang berlainan
bergabung membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli.
d)
Diskusi Kelompok Ahli
Anggota kelompok ahli mengerjakan tugas dan
saling berdiskusi tentang masalah-masalah yang menjadi tanggung jawabnya.
Setiap anggota kelompok ahli mempelajari materi pelajaran sampai mencapai taraf
merasa yakin mampu menyampaikan dan memecahkan persoalan yang menyangkut
submateri pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
e)
Diskusi Kelompok Asal (Induk)
Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok
asal masing-masing. Kemudian setiap anggota kelompok menjelaskan dan menjawab
pertanyaan mengenai submateri pelajaran yang menjadi keahliannya kepada anggota
kelompok asal lainnya. Ini berlangsung secara bergilir sampai seluruh anggota
kelompok asal telah mendapatkan giliran.
f)
Diskusi Kelas
Dengan dipandu oleh guru, diskusi kelas
membicarakan konsep-konsep penting yang menjadi bahan perdebatan dalam diskusi
kelompok ahli. Guru berusaha memperbaiki salah konsep pada siswa.
g)
Pemberian Kuis
Kuis dikerjakan secara individu. Nilai yang
diperoleh masing-masing anggota kelompok asal, dijumlahkan untuk memperoleh
jumlah nilai kelompok.
h)
Pemberian Penghargaan Kelompok
Kepada kelompok yang memperoleh jumlah nilai
tertinggi diberikan penghargaan berupa piagam dan bonus nilai.