MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (KELOMPOK INVESTIGASI)

Penulis: Tami Kemala Hari: Kamis, 02 Oktober 2014 Jam: 6:57:00 PM Label:

Group Investigation (GI) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. GI sesuai untuk proyek pembelajaran yang terintegrasi berhubungan dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis, dan mensintesiskan informasi yang sehubungan  dengan  upaya menyelesaikan masalah yang bersifat multi-aspek.
Tokoh terkenal dalam Group Investigation (GI) adalah John Dewey.



KOMPONEN PENTING

  • Menguasai kemampuan kelompok
Pelaksanaan GI menuntut kemampuan komunikasi dan sosial siswa. Anggota kelompok dalam GI harus saling berbagi kesempatan untuk memberikan kontribusi. Penerapan GI tidak dirancang hanya sekedar untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual (apa, siapa, akapn, dsb). GI sangat ideal diterapkan dalam pembelajaran sejarah dan budaya. Siswa harus mampu mencari informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar kelas.

  • Perencanaan kooperatif
Setiap anggota kelompok berpartisipasi dalam merencanakan setiap kegiatan dalam penerapan GI. Semua anggota menentukan apa yang ingin mereka investigasikan sehubungan dengan upaya mereka dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi, menentukan sumber yang mereka butuhkan untutk memecahkan masalah tersebut, pembagian tugas anggota kelompok, dan bagaimana mereka mempresentaikan hasil karya mereka di depan kelas.
  • Peran guru
Peran guru dalam GI yaitu sebagai nara sumber dan fasilitator. Guru berkeliling mengamati siswa dalam mengolah tugas secara kelompok dan membantu siswa jika menghadapi masalah dalam melaksakan tugas. 


PELAKSANAAN GROUP INVESTIGATION (GI)

Tahap 1: Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok

  • Siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran.
  • Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari tipik yang telah mereka pilih.
  • Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen.
  • Guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dan memfasilitasi pengaturan.

Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari

  • Siswa merencanakan bersama mengenai: "Apa yang kita pelajari?" , "Bagaimana kita mempelajarinya?" , "Siapa melakukan apa?" , "Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini?".

Tahap 3: Melaksanakan investigasi

  • Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
  • Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilalukan kelompoknya.
  • Para siswa  saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis semua gagasan.

Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir

  • Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
  • Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.
  • Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.

Tahap 5; Mempresentasikan laporan akhir

  • Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
  • Bagian presentasi harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.
  • Para pendengar mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas.

Tahap 6: Evaluasi

  • Para siswa salinh memberikan umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka.
  • Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
  • Penilaian atas pembelajaran harus megevaluasi pemikiran paling tinggi.

Sumber:
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Diterjemahkan oleh Narulita Yusron. 2010. Bandung: Nusa Media.