MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Penulis: Tami Hari: Senin, 23 Juli 2012 Jam: 1:02:00 AM Label:

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson. Model pembelajaran koopertif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menekankan pada kerja sama kelompok dalam berbagi konsep atau submateri. Setiap siswa harus memiliki tanggung jawab dalam mempelajari materi yang menjadi spesialisasinya.

Langkah-langkah:


a)   Pembentukan Kelompok Asal

Setiap kelompok asal terdiri dari 4-5 orang anggota dengan kemampuan yang heterogen.

b)   Pembelajaran pada Kelompok Asal

Setiap anggota dari kelompok asal mempelajari submateri pelajaran yang akan menjadi keahliannya, kemudian masing-masing mengerjakan tugas secara individual.

c)   Pembentukan Kelompok Ahli

Ketua kelompok asal membagi tugas kepada masing-masing anggotanya untuk menjadi ahli dalam satu submateri pelajaran. Kemudian masing-masing ahli submateri yang sama dari kelompok yang berlainan bergabung membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli.

d)   Diskusi Kelompok Ahli

Anggota kelompok ahli mengerjakan tugas dan saling berdiskusi tentang masalah-masalah yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap anggota kelompok ahli mempelajari materi pelajaran sampai mencapai taraf merasa yakin mampu menyampaikan dan memecahkan persoalan yang menyangkut submateri pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

e)   Diskusi Kelompok Asal (Induk)

Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing. Kemudian setiap anggota kelompok menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai submateri pelajaran yang menjadi keahliannya kepada anggota kelompok asal lainnya. Ini berlangsung secara bergilir sampai seluruh anggota kelompok asal telah mendapatkan giliran.

f)    Diskusi Kelas

Dengan dipandu oleh guru, diskusi kelas membicarakan konsep-konsep penting yang menjadi bahan perdebatan dalam diskusi kelompok ahli. Guru berusaha memperbaiki salah konsep pada siswa.

g)   Pemberian Kuis

Kuis dikerjakan secara individu. Nilai yang diperoleh masing-masing anggota kelompok asal, dijumlahkan untuk memperoleh jumlah nilai kelompok.

h)   Pemberian Penghargaan Kelompok

Kepada kelompok yang memperoleh jumlah nilai tertinggi diberikan penghargaan berupa piagam dan bonus nilai.