Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) atau Pertandingan Permainan Tim dikembangkan oleh David De Vries dan Keath Edward (Trianto 2010: 83).
PENGERTIAN
- De Vries et al. dalam Wyk (2011: 186): “…TGT is the most appropriate for teaching well,defined objectives with single right answers, such as mathematical computations and applications, language usage and mechanics, geography and map skills, and science concepts”. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu "... TGT paling tepat untuk mengajar dengan baik, didefinisikan tujuan dengan satu jawaban yang benar, seperti perhitungan-perhitungan matematika dan aplikasi-aplikasi, penggunaan bahasa dan ilmu mekanik, geografi dan keterampilan-keterampilan membuat peta, dan konsep-konsep sains".
- Rusman (2011: 224): "TGT merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda".
- Saco (2006) dalam Rusman (2011: 224): “dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing”.
KOMPONEN
Menurut
Slavin (2010: 166-7), terdapat lima komponen dalam TGT, yaitu presentasi kelas,
tim, game, turnamen, dan rekognisi
tim.
1. Presentasi Kelas
Presentasi kelas digunakan guru untuk menyampaikan
materi pelajaran melalui pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpin oleh
guru. Presentasi kelas juga dimanfaatkan guru untuk menyampaikan teknik
pembelajaran yang akan digunakan, sehingga siswa dapat melaksanakan setiap
kegiatan dalam langkah-langkah TGT dengan baik. Perbedaan presentasi kelas
dengan pengajaran biasa yaitu guru dalam
presentasi kelas harus benar-benar fokus pada unit TGT. Dengan cara ini, siswa
akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama
presentasi kelas, karena sangat membantu mereka dalam mengerjakan lembar kegiatan dan saat melaksanakan turnamen.
2. Tim (Kelompok)
Tim atau kelompok dalam TGT dibentuk berdasarkan
keragaman kemampuan akademik siswa, yaitu kemampuan akademik tinggi, sedang,
dan rendah. Fungsi utama dari tim ini yaitu memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar
belajar dan mempersiapkan anggotanya untuk dapat menjawab soal dengan baik pada saat turnamen. Setelah guru menyampaikan
materi pelajaran, siswa berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan.
Pembelajaran dalam tim mencakup pembahasan permasalahan bersama, membandingkan
jawaban, dan mengoreksi tiap pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat
kesalahan. Hal terpenting pada
pembelajaran yang menerapkan TGT yaitu anggota tim harus melakukan yang terbaik
untuk tim dan setiap anggota tim harus saling membantu untuk keberhasilan tim.
3. Game (Permainan)
Game atau permainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan
yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh dari presentasi
kelas dan pelaksanaan kerja tim. Setiap siswa mewakili masing-masing tim untuk
bermain game di atas meja turnamen.
Menurut Trianto (2009: 84), dalam satu permainan terdiri dari kelompok pembaca,
kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok
yang ada. Kelompok pembaca bertugas mengambil kartu bernomor dan menjawab
pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu. Tugas kelompok penantang I
yaitu menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Sementara kelompok
penantang II bertugas menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda dan
melakukan cek pada lembar jawaban.
4. Tournament (Turnamen)
Turnamen merupakan sebuah kegiatan berlangsungnya game, setelah guru memberikan presentasi
di kelas dan tim telah berdiskusi membahas lembar kegiatan. Guru membagi siswa
ke dalam beberapa meja turnamen. Siswa yang memiliki kemampuan akademik yang
relatif sama duduk dalam meja turnamen yang sama untuk melakukan turnamen.
Kompetisi yang seimbang ini memungkinkan siswa berkontribusi secara maksimal
terhadap skor tim.
Pada pelaksanaan turnamen, setiap siswa berusaha
mendapatkan poin tertinggi di setiap meja turnamen. Poin yang mereka peroleh
kemudian digabungkan dengan anggota lainnya yang berada pada meja turnamen yang
berbeda untuk dijumlahkan menjadi skor tim. Penentuan tim yang menjadi pemenang
dalam turnamen didasarkan pada banyaknya skor yang mereka peroleh.
5. Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan lain apabila skor mereka mencapai kriteria tertentu. Penghargaan
tim sangat penting untuk memberikan pengertian kepada siswa bahwa keberhasilan
tim merupakan keberhasilan semua anggota tim, bukan semata-mata keberhasilan
individu. Hal ini akan memotivasi siswa untuk membantu teman satu tim dalam
belajar demi keberhasilan timnya.
LANGKAH-LANGKAH
Menurut Slavin (2010: 170-4), langkah-langkah TGT, terdiri dari pengajaran, belajar tim, turnamen, dan rekognisi tim.
1. Pengajaran
Pada langkah pengajaran, guru menyampaikan materi
pelajaran dengan cara presentasi di dalam kelas. Presentasi tersebut mencakup
pembukaan, pengembangan, dan pengarahan praktis tiap komponen dari keseluruhan
materi pelajaran. Pada langkah ini juga digunakan guru untuk menjelaskan teknik pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
TGT.
2. Belajar Tim
Selama belajar dalam tim, tugas para anggota tim yaitu
menguasai materi yang telah disampaikan guru dalam presentasi kelas dan
membantu anggota lainnya untuk menguasai materi tersebut. Setiap tim mempunyai
lembar kegiatan yang dapat mereka gunakan untuk melatih kemampuan selama proses
pengajaran, serta untuk menilai diri mereka sendiri dan teman sekelasnya. Lembar
kegiatan berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah
disampaikan guru.
3. Turnamen
Sebelum pelaksanaan turnamen, guru menyediakan lembar
pemainan, lembar jawaban, lembar skor permainan, dan satu boks kartu bernomor
untuk setiap meja turnamen. Sebelum memulai turnamen, siswa yang memiliki
kemampuan setara duduk bersama dalam satu meja turnamen.
![]() |
Penempatan siswa pada meja turnamen menurut Slavin (2010: 168) |
Untuk memulai turnamen, para siswa dalam setiap meja
turnamen menarik kartu bernomor untuk menentukan pembaca yang pertama, yaitu
siswa yang mendapat nomor tertinggi. Pembaca mengocok kartu bernomor dan
mengambil kartu yang paling atas, kemudian membaca dan menjawab pertanyaan
sesuai dengan nomor pada kartu yang diambil. Setelah pembaca memberikan
jawaban, penantang I mempunyai pilihan untuk menantang dan memberikan jawaban
yang berbeda atau melewatinya. Begitu pula dengan penantang II, jika ia
mempunyai jawaban yang berbeda dengan pembaca dan penantang I, maka penantang
II atau penantang terakhir boleh menantang atau memilih untuk melewatinya.
Setelah semua peserta memberikan jawaban atau melewati
pertanyaan, penantang terakhir memeriksa dan membacakan jawaban yang benar.
Siswa yang memberikan jawaban dengan benar akan menyimpan kartunya. Jika
jawaban yang diberikan pembaca salah, maka pembaca tidak mendapatkan sanksi.
Namun, jika jawaban yang diberikan penantang salah, maka penantang mendapatkan
sanksi, yaitu harus mengembalikan kartu kemenangannya. Untuk putaran
berikutnya, semua peserta bergerak satu posisi, yaitu penantang I menjadi
pembaca, penantang II menjadi penantang I, dan pembaca menjadi penantang II. Setelah
turnamen selesai, siswa mencatat nomor yang telah dimenangkan pada lembar skor
permainan dan menambahkan poin yang diperoleh pada setiap game. Lembar skor permainan menurut Slavin (2010: 175) dapat dibaca
pada Tabel 2.1 berikut:
Tabel Lembar Skor Permainan ( Slavin 2010: 175)
Pemain
|
Tim
|
Game 1
|
Game 2
|
Game 3
|
Total Hari Itu
|
Poin Turnamen
|
Penghitungan poin didasarkan pada jumlah pemain dalam setiap meja
turnamen. Pedoman menghitung poin-poin turnamen menurut Slavin (2010: 175) :
Tabel Pedoman
Menghitung Poin Turnamen untuk Empat Pemain
Pemain
Peraih Skor
|
Tidak
ada yang seri
|
Seri
nilai
tertinggi
|
Seri
nilai tengah
|
Seri
nilai rendah
|
Seri
nilai teringgi 3-macam
|
Seri
nilai terendah 3-macam
|
Seri
4-macam
|
Seri
nilai tertinggi dan terendah
|
Tertinggi
|
60
|
50
|
60
|
60
|
50
|
60
|
40
|
50
|
Tengah atas
|
40
|
50
|
40
|
40
|
50
|
30
|
40
|
50
|
Tengah bawah
|
30
|
30
|
40
|
30
|
50
|
30
|
40
|
30
|
Terendah
|
20
|
20
|
20
|
30
|
20
|
30
|
40
|
30
|
Tabel Pedoman Menghitung Poin Turnamen untuk Tiga
Pemain
Pemain Peraih Skor
|
Tidak
ada yang seri
|
Seri
nilai tertinggi
|
Seri
nilai terendah
|
Seri
3-macam
|
Tertinggi
|
60
|
50
|
60
|
40
|
Tengah
|
40
|
50
|
30
|
40
|
Tendah
|
20
|
20
|
30
|
40
|
Tabel Pedoman Menghitung Poin Turnamen untuk Dua
Pemain
Pemain Peraih Skor
|
Tidak
seri
|
Seri
|
Tertinggi
|
60
|
40
|
Terendah
|
20
|
40
|
4. Rekognisi Tim
Setelah turnamen selesai, guru menentukan skor tim
dengan menjumlahkan poin yang telah mereka peroleh dalam pelaksanaan turnamen.
Guru mempersiapkan sertifikat atau bentuk penghargaan lain untuk diberikan
kepada tim yang memenuhi kriteria tertentu. Untuk penghargaan tim, ada
tiga tingkatan penghargaan yang didasarkan pada skor rata-rata tim. Kriteria penghargaan tim menurut Trianto (2009: 87) :
Rata-rata Tim
|
Penghargaan
|
---|---|
30-40
|
Good Team
|
40-45
|
Great Team
|
45 ke atas
|
Super Team
|
Sumber:
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Diterjemahkan oleh Narulita Yusron. 2010. Bandung:
Nusa Media.
Trianto.
2009. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Wyk, Micheal
M. Van. 2011. The Effects of Teams-Games-Tournaments on Achievement, Retention,
and Attitudes of Economics Education Students. Journal of Social Sciences. 26/3: 183-193. Online. Tersedia di http://krepublishers.com/02-Journals/JSS/JSS-26-0-000-11-Web/JSS-26-3-000-11-Abst-PDF/JSS-26-3-183-11-1132-Van-Wyk-M-M/JSS-26-3-183-11-1132-Van-Wyk%20-M-M-Tt.pdf
[diakses 25/12/2012].

Mau mencomot mengutip tulisan ini?? mohon ijin dan sertakan sumber yahh....terima kasih :)
+ Komentar Pengunjung Catatan Tami + 1 Komentar Pengunjung Catatan Tami
terimakasih sangat bermanfaat ^_^
Terima kasih Anonim atas Komentarnya di MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)