Kuliah Umum PembaTIK Level 4 2024

Penulis: Tami Kemala Hari: Sabtu, 19 Oktober 2024 Jam: 4:53:00 PM Label:


Kuliah umum PembaTIK Level 4 dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB dengan tema Inovasi Pembelajaran Digital dengan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Para sahabat teknologi 2024 mengikuti Kuliah Umum ini melalui kanal youtube Rumah Belajar Kemdikbud.


Kuliah umum dipandu oleh MC Ibu Dayu Dewi dan Bapak Dewa Made Yuda Yuda Andika (Duta Teknologi 2023 Prov. Bali). Selanjutnya, pembacaan doa oleh Bapak Fahrul Rozi, Duta Teknologi 2020 Provinsi Aceh. 


Selanjutnya, arahan dan pembukaan Kuliah Umum PembaTIK oleh Kepala BLPT Kemedikbudristek, Bapak Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si. Beliau menyampaikan bahwa peserta PembaTIK 2024 Level 1 sebanyak 319.743 peserta, Level 2 diikuti oleh 157.345 peserta, Level 3 lebih dari 33.448 peserta, dan Level 4 sebanyak 1.142 peserta. Beliau menyampaikan, materi Kuliah Umum hari ini meliputi:

  • Praktik baik upaya penyelamatan bahasa daerah dengan AI

  • Data pendidikan organisasi untuk pemanfaatan AI

  • Strategi pemanfaatan AI dalam pembelajaran dan etika penerapan AI

Tahun 2024 ini akan lahir 39 Duta Teknologi yang akan menjadi jangkar pendidikan Kemendikbudristek untuk mempercepat penyebarluasan penggunaan teknologi dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.





SESI PERTAMA

(Upaya Penyelamatan Bahasa Daerah dengan AI)

Pemateri pada sesi pertama adalah Bapak Prof. E. Amirudin Aziz M. A., P.H.D. (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek). Berikut beberapa materi yang beliau sampaikan:

Tiga Program Prioritas Badan Bahasa

  1. Internasionalisasi Bahasa Indonesia
  2. Literasi kebahasaan dan kesastraan
  3. Perlindungan bahasa dan sastra

Pada tahun 2024, sudah 72 bahasa daerah/dialek yang berhasil direvitalisasi.


Tantangan revitalisasi bahasa daerah di era globalisasi:

  1. Dominasi bahasa global (bahasa Inggris) mempercepat pergeseran bahasa
  2. Generasi muda lebih mengutamakan bahasa yang berprestise tinggi (seperti bahasa Inggris) demi mobilitas sosial.
  3. bahasa daerah dianggap kurang relevan dalam konteks modernisasi
  4. Infrastruktur digital yang terbatas untuk daerah
  5. Media sosial dan aplikasi lebih memfasilitasi penggunaan bahasa global
  6. Representasi bahasa daerah minim, menyebabkan linguistic digital divide.
Beliau menyampaikan bahwa Badan Bahasa tengah menginisiasi proyek penerjemahan dari Bahasa Indonesia ke bahasa daerah dan sebaliknya, serta antarbahasa daerah. Tujuan proyek ini adalah untuk memperluas aksesbilitas informasi di antara komunitas multibahasa.

SESI KEDUA

(Data Pendidikan untuk Optimalisasi Pemanfaatan AI)


Pemateri pada sesi kedua adalah Bapak Dr. Yudhistira Nugraha, S.T., MCIT adv (Kepala Pusdatin Kemendikbudristek). Berikut rangkuman materi yang beliau sampaikan.

Tiga elemen AI:

  1. Data
  2. Algoritm
  3. Computing power
Pendekatan pemanfaatan AI:

  1. Problem solving agent
  2. Knowledge based agent
  3. Learning based agent

Pengembangan ekosistem data pendidikan

  • Pengelolaan ekosistem data
  • Integrasi, verifikasi, dan validasi data
  • Pendayagunaan data untuk layanan publik
  • Pendayagunaan data untuk pembangunan

SESI KETIGA

(Strategi Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran dan Etika Penerapan AI)


Pemateri pada sesi ketiga adalah Bapak Dr. Ir. Eko Mursito Budi, M.T (tim Percepatan AI Institut Teknologi Bandung). Beliau menyampaikan terkait kebijakan penggunaan AI dalam pembelajaran. Pada kesempatan ini, beliau juga mempraktikkan cara pemanfaatan AI untuk pembelajaran dengan menuliskan prompt yang efektif.


SESI KEEMPAT - DISKUSI PANEL

(Praktik Baik Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran)

Sesi ke-4 ini menghadirkan narasumber seorang guru SMP Negeri 2 Amlapura Bali, Ibu Dini Febriana dan guru SMP Negeri 240 Jakarta, Ibu Ulfah Niswatul Awaliya. Sesi berbagi praktik baik ini dimoderatori oleh Bapak Andika Faris (Duta Teknologi 2023 Jawa Timur). 


Ibu Dini memaparkan praktik baiknya dalam pemanfaatan AI untuk pembelajaran. Beliau menyampaikan bagaimana cara menuliskan prompt AI. Praktik baik yang beliau bagikan adalah pemanfaatan AI dalam perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi. Sebagai bahan evaluasi, AI digunakan sebagai bahan analisis hasil belajara, memberikan umpan balik terhadap pembelajaran, serta rekomendasi untuk perbaikan (RTL). Adanya AI membatu untuk efisiensi waktu perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Dampak atau hasil dari praktik baik yang beliau lakukan adalah:

  • Meningkatkan pemahaman individu
  • Membantu peserta didik yang lambat belajar tanpa membuat peserta didik cepat bosan
  • Hasil belajar lebih baik karena materi relevan dengan kebutuuhan peserta didik
Di akhir sesi pemaparan, beliau berpesan bahwa seorang guru harus selalu berkolaborasi dan berbagi. Closing statement Ibu Dini sebelum mengakhiri sesi adalah "Mari kita belajar bersama dengan memanfaatkan AI untuk pendidikan yang lebih maju".



Berikutnya, Ibu Ulfah juga membagikan praktik baiknya terkait pemanfaatan AI dalam pembelajaran. Beliau memanfaatkan AI dalam pembelajaran kartu memori menjodohkan jaringan hewan dan tumbuhan.

Metode pembelajaran yang beliau gunakan di dalam kelas adalah:

  1. Pengenalan topik jaringan hewan dan tumbuhan
  2. Berkolaborasi dengan diskusi mencocokkan kartu dengan google slide/doc
  3. Bermain dengan mencari dan mencocokkan pasangan kartu yang sesuai
  4. Evaluasi dengan diskusi tentang hasil pembelajaran dan proses belajar
Alat bantu yang Ibu Ulfah gunakan dalam pembelajaran adalah:

  1. Canva  - untuk membuat memori jaringan hewan dan manusia
  2. Gemini AI - untuk mencari ide pembelajaran kartu memori menjodohkan melalui prompt
  3. Buku teks - untuk memberikan referensi dan informasi lebih lanjut
  4. Audio visual - untuk mendukung pembelajaran dengan audio dan video
  5. Gamma AI - untuk membuat bahan tayang presentasi
Berkat inovasi pembelajaran yang sudah Ibu Ulfa lakukan ini, sekolah beliau mendapat kunjungan dari Google Indonesia.


Selain Ibu Dini dan Ibu Ulfa, hadir pula Bapak Prof. Dr. Andry Alamsyah, Dosen Telkom University. Pada kesempatan ini, beliau membagikan terkait inovasi pembelajaran digital dengan pemanfaatan AI. 

Peran AI dalam emmbantu tugas guru:

  1. Mengotomatisasi tugas administratif
  2. Meningkatkan pengajaran dan pembelajaran
  3. Mendukung siswa dengan latar belakang beragam

Tantangan penggunaan AI:

  1. Akses teknologi dan kesenjangan digital: Ketersediaan infrastruktur, kesenjangan digital, dan literasi digital
  2. Etika dalam pemanfaatan AI: Privasi dan keamanan data, bias algoritma, ketergantungan pada teknologi, serta transparansi dan akuntabilitas